Saudara-saudara yang berdedikasi pada keadilan dan kemanusiaan Rekan Rekan Kader Garda Kemerdekaan bersama Aliansi Mahasiswa dan Rakyat
Hari ini, kami berkumpul di mimbar bebas dengan beban berat di pundak kita semua. Kita membawa beban dari masa lalu yang tak terlupakan, dari Kasus Pelanggaran HAM Talang Sari ,Pelanggaran HAM Tanjung Periuk hingga Pelanggaran HAM Semanggi 1 dan Semanggi 2 Tragedi 1998 .
Kita tidak boleh lagi membiarkan bayangan kejahatan kemanusiaan itu mengaburkan sinar masa depan bangsa ini.
Talang Sari, sebuah tragedi yang tidak pernah kita lupakan akan ketidakadilan yang terjadi. Ratusan nyawa yang terenggut, ratusan keluarga yang kehilangan kehangatan begitu juga tragedi tanjung periuk. Semanggi 1 dan Semanggi 2, Tiga babak gelap dalam sejarah bangsa yang menyisakan luka yang belum sembuh. Dan masih banyak lagi tragedi yang tidak terungkap.
Namun, kebenaran tidak boleh terhalang oleh dinding-dinding kekuasaan. Keadilan tidak boleh hanya menjadi mimpi yang terlelap. Kita tidak bisa lagi membiarkan para pelaku kejahatan kemanusiaan, dari level anak buah hingga para jenderal, berkeliaran tanpa pertanggungjawaban.
Kita hadir di sini, di atas panggung keadilan, untuk menuntut agar para petinggi pejabat negara yang terindikasi terlibat dalam pelanggaran HAM dihadapkan ke pengadilan. Tidak ada lagi ruang untuk penyamarataan atau pembenaran atas tindakan yang melukai martabat kemanusiaan.
Tidak cukup hanya menuntut keadilan untuk para korban. Keadilan juga harus menghampiri para pelaku, tanpa memandang jabatan atau kekuasaan mereka. Para jenderal atau pejabat yang terlibat harus menempuh jalannya ke pengadilan HAM, tempat di mana kebenaran harus terungkap dan keadilan harus ditegakkan.
Kita memanggil untuk keadilan yang tidak pandang bulu. Kita menolak impunitas bagi mereka yang terlibat dalam pelanggaran HAM. Kita bersama-sama menghendaki proses hukum yang transparan, di mana setiap individu, termasuk para pejabat tinggi, harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka.
Mari kita bersama-sama, dengan tekad yang bulat, memastikan bahwa para pelaku kejahatan kemanusiaan dihadapkan pada pengadilan yang adil. Kita tidak hanya berjuang untuk hari ini, tetapi untuk mewariskan tanah ini kepada generasi mendatang dengan martabat dan keadilan yang utuh.
Hari ini didalam suasana Hari Hak Asasi Manusia dan Hari Anti Korupsi kami memiliki tuntutan sebagai berikut:
1. Adili Pelanggar HAM Kepada Pengadilan HAM
2. Tuntaskan Kasus-kasus HAM
3. Berantas Korupsi, Kolusi Nepotisme
4. Berantas Mafia Hukum
Kami juga menyayangkan negara dijadikan Alat Kekuasaan bagi segelintir orang ataupun golongan dan kelompok. Negara kita berdasarkan Prinsip-prinsip demokrasi , bukan berdasarkan ideologi atau pemahaman atau kepentingan orang per orang atau keluarga atau golongan kelompok manapun. Disini kami hadir memastikan suara mahasiswa dan rakyat akan terus Padu dalam Mendukung Agenda Agenda Penuntasan Kasus HAM dan Pemberantasan Korupsi.
Sekitar seratusan orang melakukan Aksi Damai untuk menuntut Negara dan seluruh Perangkatnya untuk tidak tinggal diam dan membisu akan permasalahan HAM dan Korupsi.
Aksi ini digalang oleh Garda Kemerdekaan dan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat yang teridiri dari Perwakilan Mahasiswa UPI, Perwakilan Mahasiswa Al Ghifari, Perwakilan Mahasiswa UNPAD, Perwakilan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, Perwakilan Mahasiswa UNJANI, Aktifis Disabilitas Jawa Barat, Kaum Miskin Kota, dan Aktifis Garda Kemerdekaan, hingga para tokoh bangsa. Pungkas Kang Fuad yang juga Sekjen Garda Kemerdekaan