Senin, 16 September 2024

Ribuan Mahasiswa, Aktivis, dan Elemen Masyarakat Tolak RUU Pilkada Jabar di Gedung DPRD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bandung, 22 Agustus 2024 – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Barat, aktivis, dan elemen-elemen masyarakat lainnya menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPRD Jawa Barat hari ini. Mereka menolak tegas Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada Jawa Barat yang dinilai antidemokrasi. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas, yaitu “Peringatan Darurat Indonesia,” yang sebelumnya telah viral di media sosial.

Gerakan ini dipicu oleh manuver DPR yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait revisi Undang-Undang Pilkada. Dalam aksinya, mayoritas massa aksi mengenakan pakaian serba hitam, sebagai simbol perlawanan dan duka atas kondisi demokrasi di Indonesia yang dianggap semakin terancam.

Demonstrasi ini berlangsung dengan berbagai bentuk aksi. Di antaranya, massa memasang spanduk dan poster yang berisi penolakan terhadap RUU Pilkada di pagar Gedung DPRD Jabar, yang telah dipenuhi kawat berduri sebagai penghalang. Beberapa demonstran bahkan membakar ban bekas sebagai simbol kemarahan mereka terhadap situasi politik saat ini.

Aksi orasi dilakukan secara bergantian oleh perwakilan mahasiswa, aktivis, dan elemen masyarakat. Mereka menyuarakan kekecewaan dan kemarahan atas apa yang mereka sebut sebagai pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat. Mereka menegaskan bahwa RUU Pilkada ini hanya akan memperburuk kondisi demokrasi di Jawa Barat dan mengancam hak-hak politik masyarakat untuk memilih pemimpin mereka secara langsung.

Tidak hanya itu, aksi ini juga diwarnai dengan pertunjukan debus oleh beberapa demonstran, yang menggambarkan kekuatan dan tekad mereka untuk melawan kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.

“Kami di sini bukan hanya untuk menolak RUU Pilkada, tapi juga untuk menyampaikan pesan bahwa kami tidak akan diam saat hak-hak demokratis rakyat diinjak-injak,” seru seorang orator dari atas mobil komando.

Sementara itu, aparat keamanan dikerahkan dalam jumlah besar untuk mengawal jalannya aksi. Hingga berita ini diturunkan, situasi di sekitar Gedung DPRD Jabar masih berlangsung kondusif meski diwarnai ketegangan.

Aksi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka didengar oleh pemerintah dan DPR. Gerakan “Peringatan Darurat Indonesia” ini telah memicu gelombang protes serupa di berbagai daerah, menandakan bahwa rakyat siap mempertahankan hak-hak demokratis mereka dari segala bentuk ancaman.

~VEE

Array

Berita Terkait