ANAK MUDA Diskusi Agroekologi dan Kedaulatan Pangan
Pendekatan agroekologi dinilai bisa menjadi model pembangunan pertanian di masa mendatang. Negara-negara maju telah menerapkan model ini dan terbukti mampu menjawab kebutuhan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
”Namun sayang agroekologi ini tidak dipilih menjadi kebijakan karena dianggap tidak memiliki produkitivitas tinggi,” kata Ketua presidium nasional GEMAPETANI
Anas menyampaikan hal tersebut sebagai benang merah dari diskusi bertema Agroekologi dan Kedaulatan Pangan yang diselenggarakan oleh Serikat Petani Indonesia (SPI).
Menurut Anas kebanyakan masyarakat, termasuk para ahli dan pengambil kebijakan menganggap bahwa produksi yang tinggi harus dilakukan dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Sebaliknya, kalau praktik ramah lingkungan itu dinilai memiliki produktifitas rendah. ”Padahal anggapan tersebut bertentangan dengan hasil penelitian dan fakta di lapangan.
Agroekologi merupakan bentuk produksi pertanian yang memungkinkan terjadinya proses mengatur dan membangun komunitas untuk menentukan nasib sendiri. Agroekologi mensyaratkan masyarakat memiliki akses dan kontrol terhadap sumber daya lokal seperti tanah, air dan benih. ”Tujuan agroekologi adalah untuk mencapai lingkungan yang seimbang dengan hasil yang berkelanjutan, didukung regulasi dan desain diversifikasi agroekosistem dan penggunaan teknologi rendah input.
Sejalan dengan apa yang di sampaikan pembicara terkait agroekologi, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung juga memiliki program yang bernama Buruan Sae yang dalam bahasa Indonesia berarti halaman yang bagus sedangkan SAE nya itu sendiri (Sehat Alami Ekonomi)
Buruan Sae adalah sebuah program urban farming terintegrasi yang di galakan oleh dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di kota Bandung. melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Melalui program ini Pemkot Bandung berharap bahwa masyarakat dapat memproduksi bahan pangannya sendiri. Sehingga makanan yang dikonsumsi dapat lebih sehat dan alami serta ekonomis. Kata narasumber Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kota Bandung.
Maka dari itu Pencapaian kedaulatan pangan melalui agroekologi memerlukan dukungan dan sinergitas antar sektor, mulai dari memastikan kecukupan lahan, bibit unggul, pasca panen, sampai dengan aspek pemasaran dan kesiapan sumberdaya manusia.