JAKARTA, POTENSINETWORK.COM- Pelantikan Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) Ferry Juliantono pada 9 Februari 2024 di Jakarta menandai langkah baru bagi organisasi alumni ini dalam mendorong pembangunan ekonomi berbasis Pancasila. Acara ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga menjadi momentum refleksi atas peran Unpad dalam membangun bangsa, khususnya dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkeadilan.
Dalam kesempatan tersebut, hadir seniman dan budayawan lulusan Unpad, Iwan Abdurahman. Sosok yang kemudian orang akrab mengenalnya dengan sebutan Abah Iwan, merupakan seniman berjasa dalam mencipta “Hymne Unpad”.
Acara lainnya berlangsung berupa diskusi bertajuk “Penegakan Kembali Ekonomi Pancasila Menuju Keadilan Sosial di Indonesia”. Diskusi menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari beragam bidang, termasuk Abdullah, MA (Komisaris Utama PT PLN), Febrian Aphyanto Ruddyard, S.IP., MA (Wakil Menteri Bappenas), serta Yovie Widianto, S.IP. (Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif). Hadir pula Prof. Arief S. Kartasasmita selaku Rektor Unpad yang memberikan pembuka acara.
Ferry Juliantono menegaskan pentingnya Unpad sebagai “School of Thought”, tempat di mana gagasan ekonomi Pancasila dapat dikembangkan dan dijadikan landasan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia berharap ada kesadaran kolektif untuk mengembalikan asas ekonomi negara yang lebih setara dan inklusif, terutama dalam menyeimbangkan peran korporasi dan koperasi.
Selama ini, ekonomi nasional lebih didominasi oleh sektor swasta, sementara sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan koperasi belum mendapatkan porsi yang seimbang. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk memperkuat peran koperasi dalam ekonomi nasional.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, IKA Unpad merancang beberapa program unggulan. Salah satunya adalah pendirian “Innovation and Entrepreneur Development Center” yang bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan kewirausahaan berbasis aset kampus. Pusat inovasi ini diharapkan menjadi wadah bagi alumni dan masyarakat dalam mengembangkan temuan serta penelitian yang dapat diterapkan dalam dunia usaha dan industri.
Selain itu, Unpad juga berencana membangun kawasan Agro Terpadu Arjasari, yang telah mendapat dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk perbaikan akses jalan. Langkah ini menunjukkan komitmen Unpad dalam mendukung sektor agribisnis yang berkelanjutan.
Dalam sektor kesehatan, IKA Unpad turut berperan dengan melanjutkan pembangunan rumah sakit Unpad dan peningkatan fasilitas layanan kesehatan lainnya. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat peran Unpad dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat serta mendukung penelitian di bidang medis dan farmasi.
Melalui berbagai inisiatif ini, IKA Unpad di bawah kepemimpinan Ferry Juliantono berupaya menghidupkan kembali konsep ekonomi Pancasila sebagai pilar utama pembangunan nasional. Dengan mengembangkan pusat inovasi, sektor agribisnis, serta layanan kesehatan yang berkualitas, diharapkan Unpad dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan menjadi motor penggerak perubahan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tabur Bunga
Sebelum acara pelantikan, sejumlah alumni Unpad mengadakan ziarah ke Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Mereka memberikan penghormatan kepada Prof. Mr. Iwa Koesoemasoemantri, Rektor pertama Unpad yang juga dikenal sebagai tokoh pahlawan nasional.
Inisiatif ini datang dengan koordinator lapangan oleh Fuad Rinaldi. Alumni melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa Iwa Koesoemasoemantri dalam mendirikan dan membangun Unpad. Prof. Iwa, dulu aktif dalam berbagai organisasi sejak masa muda, memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan dan politik nasional.
Iwa Koesoemasoemantri terkenang sebagai tokoh nasional dengan gelar kepahlawanan. Ia lahir di Ciamis pada Rabu, 30 Mei 1899 dan wafat pada 27 September 1971.
Sebagai tokoh yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial dan Perburuhan, Menteri Pertahanan, serta Menteri PTIP, warisan pemikirannya tetap relevan dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan berdaulat. (Teguh Ari Prianto)